twitter

Tampilkan postingan dengan label Islam Agamaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam Agamaku. Tampilkan semua postingan

Di dalam Al Quran, Allah berfirman agar kita memperhatikan burung, seperti dalam ayat, "Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu." (Surat al-Mulk: 19). Pada bab ini, kita akan secara khusus membahas burung migran; kita akan melihat keseimbangan yang diciptakan burung-burung ini saat mereka mengarungi angkasa, sistem tubuh yang diberikan kepada mereka, dan perhatian khusus pada kekuasaan Allah yang menjaga mereka "di angkasa".


BAGAIMANA BURUNG MENENTUKAN WAKTU MIGRASI?

Mengapa dan bagaimana awalnya burung bermigrasi, serta apa yang membuat mereka memutuskan untuk bermigrasi telah lama menjadi pusat perhatian. Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa migrasi disebabkan perubahan musim sementara yang lain percaya bahwa burung bermigrasi untuk mencari makan. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana burung-burung ini-tanpa perlindungan, perlengkapan teknis, atau pengamanan, kecuali tubuh mereka sendiri-dapat melakukan penerbangan yang sangat jauh. Migrasi membutuhkan keahlian khusus seperti penentuan arah, cadangan makanan, dan kemampuan untuk terbang dalam jangka waktu yang lama. Hewan yang tidak memiliki ciri-ciri di atas tidak mungkin dapat berubah menjadi hewan migran, atau hewan yang melakukan migrasi.
Salah satu eksperimen yang mengangkat permasalahan ini adalah sebagai berikut: burung bulbul dijadikan objek penelitian di sebuah laboratorium yang suhu dan cahayanya dapat diatur sesuai kebutuhan. Kondisi di dalam laboratorium diatur sehingga berbeda dengan kondisi di luar laboratorium. Misalnya, bila di luar musim dingin, kondisi laboratorium dibuat seperti pada musim semi dan burung menyesuaikan dirinya pada kondisi tersebut. Burung bulbul menumpuk lemak sebagai sumber energi, seperti yang biasa mereka lakukan menjelang migrasi. Meskipun burung bulbul mengadaptasikan tubuhnya dengan iklim buatan, dan menyiapkan diri seakan hendak bermigrasi, mereka tidak berangkat sebelum waktunya tiba. Mereka mengamati musim di luar. Hal ini merupakan bukti bahwa burung menentukan waktu migrasi bukan berdasarkan perubahan musim.
Lalu bagaimana burung menentukan saat untuk bermigrasi? Para ilmuwan masih belum menemukan jawaban dari pertanyaan ini. Mereka percaya bahwa makhluk hidup memiliki "jam tubuh" yang membantu mereka mengetahui waktu, bila mereka berada dalam lingkungan tertutup, dan membedakan perubahan musim. Bagaimanapun, jawaban bahwa burung memiliki "jam tubuh yang membantu mereka mengetahui saat untuk melakukan migrasi" adalah jawaban yang tidak ilmiah. Jam seperti apakah itu, organ tubuh apa yang berinteraksi dengannya, dan bagaimana jam ini muncul di dalam tubuh? Apakah yang terjadi bila jam ini rusak atau tidak berpengaruh lagi?
Mengingat sistem yang sama berlaku tidak hanya untuk seekor burung migran, tetapi juga untuk semua hewan migran, pertanyaan ini perlu mendapat perhatian.
Sebagaimana telah diketahui, burung migran tidak memulai perjalanan migrasinya dari tempat yang sama. Ketika saat bermigrasi tiba, masing-masing burung berada di tempat yang berbeda. Pada sebagian besar spesies, pertama-tama mereka berkumpul di tempat tertentu untuk kemudian bermigrasi bersama. Bagaimana mereka melakukan pengaturan waktu tersebut? Bagaimana "jam tubuh", yang katanya dimiliki burung, dapat begitu selaras? Mungkinkah keteraturan sistematis seperti ini dapat terjadi secara spontan?
Suatu kegiatan yang sudah direncanakan tidak mungkin berjalan secara spontan. Selain itu, baik burung maupun hewan migran lain tidak memiliki penunjuk waktu, dalam bentuk apa pun. Setiap tahun semua hewan migran bermigrasi pada waktu yang telah ditentukan oleh mereka sendiri, tetapi bukan berdasarkan jam tubuh. Yang disebut sebagian orang sebagai jam tubuh adalah kekuasaan Allah atas semua makhluk. Hewan migran mengikuti perintah Allah seperti halnya semua isi alam semesta.


PENGGUNAAN ENERGI

Burung menggunakan banyak energi saat terbang. Oleh karena itu, mereka membutuhkan lebih banyak sumber energi daripada hewan darat maupun hewan laut. Misalnya, untuk terbang sejauh 3.000 km antara Hawaii dan Alaska, burung kolibri (yang memiliki bobot beberapa gram) harus mengepakkan sayap sebanyak 2,5 juta kali. Meskipun begitu, mereka dapat tetap berada di udara selama 36 jam. Kecepatan rata-rata selama melakukan perjalanan ini kurang lebih 80 km/jam. Selama melakukan penerbangan seberat ini, jumlah asam dalam darah bertambah secara berlebihan, dan burung dapat pingsan akibat suhu tubuh yang meningkat. Beberapa burung menghindari bahaya ini dengan mendarat. Lalu, bagaimanakah mereka dapat terbang melintasi lautan yang luas dengan selamat? Berdasarkan pengamatan ahli burung, dalam keadaan seperti ini, burung mengembangkan sayap selebar-lebarnya, dan dengan beristirahat dalam keadaan tersebut, suhu tubuhnya turun.
Burung migran memiliki sistem metabolisme tubuh yang kuat agar dapat melakukan aktivitas yang berat ini. Misalnya, aktivitas metabolisme pada burung kolibri, burung migran terkecil, dua puluh kali lebih kuat daripada aktivitas metabolisme gajah. Suhu tubuh burung dapat naik hingga 62 C.


TEKNIK TERBANG

Sebagai makhluk yang diciptakan untuk melakukan penerbangan berat, burung juga dikaruniai kemampuan untuk memanfaatkan angin guna membantu mereka terbang.
Misalnya, burung bangau dapat terbang hingga ketinggian 2.000 m dengan mengikuti arus udara panas, lalu meluncur dengan cepat menuju arus udara panas berikutnya tanpa harus mengepakkan sayap.
Teknik terbang lain yang biasa dilakukan sekelompok burung adalah formasi "V". Pada teknik ini, burung yang besar dan kuat berada paling depan sebagai perisai melawan arus udara dan membuka jalan bagi burung lain yang lebih lemah. Dietrich Hummel, seorang insinyur penerbangan, telah membuktikan bahwa dengan pengaturan seperti ini, secara umum kelompok tersebut dapat menghemat energi hingga 23%.


TERBANG SANGAT TINGGI

Beberapa burung migran terbang sangat tinggi. Misalnya, angsa dapat terbang pada ketinggian 8.000 m. Ini adalah hal yang luar biasa mengingat pada ketinggian 5.000 m kerapatan atmosfer berkurang sebanyak 63% dibandingkan pada permukaan laut. Terbang pada ketinggian dengan atmosfer sangat tipis, burung tersebut harus mengepakkan sayap lebih cepat dan karenanya harus mendapatkan oksigen yang lebih banyak pula.
Meskipun demikian, paru-paru burung ini telah diciptakan sedemikian rupa sehingga dapat secara maksimal memanfaatkan oksigen yang tersedia pada ketinggian tersebut. Paru-paru burung, yang berfungsi secara berbeda dengan paru-paru mamalia, membantu mereka mendapatkan energi yang lebih besar dari udara yang lebih sedikit.


INDRA PENDENGARAN YANG SEMPURNA

Selagi bermigrasi, burung harus memperhatikan gejala atmosferis. Misalnya, mereka mengubah arah untuk menghindari badai yang mendekat. Melvin L. Kreithen, ahli burung yang meneliti indra pendengaran burung, mengamati bahwa beberapa jenis burung dapat mendengar bunyi yang berfrekuensi sangat rendah, yang tersebar jauh dalam atmosfer. Oleh karena itu, burung migran dapat mendengar terbentuknya badai di gunung pada kejauhan atau halilintar di atas samudra yang berjarak ratusan kilometer di depan. Selain itu, telah diketahui pula bahwa burung dikenal berhati-hati dalam menentukan rute migrasinya; mereka akan menghindari daerah dengan kondisi atmosfer yang berbahaya.
PERSEPSI ARAH

Bagaimanakah burung dapat menentukan arah tanpa bantuan peta, kompas, atau penunjuk arah lain selama penerbangan yang panjang menempuh ribuan kilometer?
Teori pertama yang dikemukakan berkenaan dengan pertanyaan tersebut adalah bahwa burung menghafal karakteristik daratan di bawah mereka, sehingga dapat menemukan daerah tujuan tanpa kebingungan. Akan tetapi, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa teori ini tidak benar.
Dalam sebuah percobaan yang menggunakan burung dara, digunakan lensa buram untuk mengaburkan penglihatan burung dara. Dengan begitu, mereka tidak dapat menggunakan tanda-tanda daratan di bawahnya sebagai penunjuk. Meskipun demikian, ternyata burung dara tetap dapat menemukan jalan mereka meskipun tertinggal beberapa kilometer dari kelompoknya.
Penelitian berikutnya menunjukkan bahwa medan magnet bumi berpengaruh terhadap beberapa spesies burung. Berbagai kajian menunjukkan bahwa tampaknya burung memiliki sistem reseptor magnetik yang maju, yang memungkinkan mereka menentukan arah dengan menggunakan medan magnet bumi. Sistem ini membantu burung menentukan arah dengan merasakan perubahan medan magnet bumi selama migrasi. Berbagai eksperimen menunjukkan bahwa burung migran dapat merasakan perbedaan medan magnet bumi sebesar 2%.
Sebagian orang berpikir bahwa mereka dapat menjelaskan hal tersebut dengan mengatakan bahwa burung memiliki semacam kompas di dalam tubuhnya. Pertanyaannya justru ada di sini.

Pertanyaannya adalah: bagaimanakah burung-burung tersebut dapat diperlengkapi dengan "kompas alami"? Kita tahu bahwa kompas adalah hasil penemuan manusia. Lalu bagaimanakah kompas-alat yang dibuat manusia dengan pengetahuan yang dimilikinya-dapat berada pada tubuh burung? Mungkinkah bertahun-tahun yang lalu, ketika berusaha menemukan arah, spesies burung memikirkan cara menggunakan medan magnet bumi untuk menentukan arah dan membuat reseptor magnet pada tubuhnya? Mungkinkah bertahun-tahun yang lalu spesies burung diperlengkapi dengan mekanisme seperti ini secara kebetulan? Tentu saja tidak….
Burung tersebut maupun peristiwa kebetulan tidak mungkin dapat menambahkan kompas yang sangat maju ke dalam tubuhnya. Struktur tubuh, paru-paru, sayap, sistem pencernaan, dan kemampuan burung untuk menentukan arah adalah contoh dari ciptaan Allah yang sempurna:

"Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Surat al-Hasyr: 24)

"Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masingnya telah mengetahu (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan."(Surat an-Nur: 24)


PERJALANAN KUPU-KUPU RAJA YANG MENAKJUBKAN
Kisah perjalanan migrasi kupu-kupu raja, yang hidup di Kanada bagian tenggara, lebih rumit daripada migrasi burungm
Kupu-kupu raja umumnya hidup hanya 5-6 minggu setelah berkembang dari ulat. Dalam setahun terdapat empat generasi kupu-kupu raja. Tiga dari empat generasi kupu-kupu raja hidup di musim semi dan musim panas.
Situasi berubah dengan datangnya musim gugur. Migrasi dimulai pada musim gugur, dan generasi yang bermigrasi akan hidup jauh lebih lama dari generasi lain yang hidup di tahun yang sama. Kupu-kupu raja yang bermigrasi adalah generasi yang keempat.
Hal yang cukup menarik adalah, migrasi dimulai pada malam ekuinoks musim gugur (hari ketika waktu siang dan malam sama panjang). Kupu-kupu yang bermigrasi ke selatan, hidup enam bulan lebih lama dibandingkan ketiga generasi sebelumnya. Mereka membutuhkan waktu hidup yang lebih lama agar dapat bermigrasi dan kembali lagi.
Kupu-kupu yang terbang ke selatan tidak berpencar setelah melalui garis balik utara (garis lintang utara 23,30 ) dan meninggalkan udara dingin. Setelah bermigrasi melintasi setengah benua Amerika, jutaan kupu-kupu itu mendiami bagian tengah Meksiko. Di daerah ini jajaran gunung berapi dipenuhi bermacam-macam jenis tumbuhan. Bertempat di ketinggian 3.000 m, tempat ini cukup hangat bagi kupu-kupu. Selama empat bulan, dari Desember hingga Maret, kupu-kupu tidak memakan apa pun. Mereka hanya minum air selama cadangan lemak tubuh mereka masih mencukupi sebagai sumber makanan.
Bunga yang bermekaran di musim semi cukup penting bagi kupu-kupu raja. Setelah empat bulan berpuasa, untuk pertama kalinya di musim semi kupu-kupu mengadakan pesta nektar. Setelah itu, mereka memiliki cadangan energi yang cukup untuk kembali ke Amerika Utara. Selain waktu hidupnya yang dua bulan diperpanjang menjadi delapan bulan, generasi ini tidak berbeda dengan tiga generasi sebelumnya. Mereka kawin di akhir Maret sebelum memulai perjalanannya. Pada saat ekuinoks, kelompok kupu-kupu akan terbang kembali ke Utara. Begitu mereka menyelesaikan perjalanannya dan tiba di Kanada, mereka mati. Namun, sebelum mati, mereka bertelur untuk menghasilkan generasi baru, yang penting bagi kelangsungan spesiesnya.

Generasi yang baru lahir adalah generasi pertama pada tahun tersebut dan hidup selama 1,5 bulan. Generasi ini akan diikuti oleh generasi kedua dan ketiga. Ketika datang generasi keempat, migrasi kembali berulang. Generasi ini akan hidup enam bulan lebih lama daripada generasi sebelumnya, dan rantai ini akan terus berlanjut dengan cara yang sama.
Sistem yang sangat menarik ini menimbulkan banyak pertanyaan: bagaimanakah generasi keempat dari empat generasi kupu-kupu dapat hidup enam bulan lebih lama? Bagaimanakah waktu hidup generasi ini selalu bertepatan dengan musim dingin dan berlangsung selama ini selama beribu-ribu tahun? Bagaimanakah kupu-kupu selalu memulai migrasi pada saat ekuinoks, dan bagaimanakah mereka bisa begitu sensitif terhadap panjang waktu siang dan malam? Apakah mereka menggunakan kalender untuk menentukan saat migrasi?

Pertanyaan ini tidak dapat dijawab oleh teori evolusi maupun variasi lain dari teori tersebut. Kupu-kupu ini telah memiliki karakteristik istimewa tersebut sejak mereka diciptakan. Jika saja generasi keempat kupu-kupu raja yang pertama ada di bumi tidak memiliki karakteristik untuk hidup lama, semua kupu-kupu tersebut akan mati selama musim dingin dan hewan ini akan punah.

Kupu-kupu raja tentunya telah memiliki karakteristik yang luar biasa ini semenjak mereka diciptakan. "Peristiwa kebetulan" tidak mampu mengatur generasi hewan berdasarkan migrasi. Selain itu, tidak mungkin kupu-kupu dapat memutuskan agar generasi keempatnya dapat hidup lebih lama, dan mengatur metabolisme, DNA, dan gen mereka sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Jelas bahwa kupu-kupu raja diciptakan dengan keistimewaan-keistimewaan tersebut.


Rahasia huruf yang terkandung dalam Alquran, secara tegas Rasulullah tidak pernah menjelaskan rahasia ini. Hanya saja beliau mengisyaratkan bahwa di dalam Alquran itu jika diringkas, inti Alquran itu adanya dalam surat Al Fatihah sehingga disebut ummul qur’an, … kemudian oleh ulama sufi di kembangkan menjadi suatu ilmu dalam mencari hakikat huruf atau firman ….
Mungkin cara yang ditempuh oleh para guru-guru sufi sering kali membuat bingung pengamat, sehingga mereka dianggap orang yang mengada-ada dalam beragama. Sebenarnya tidaklah demikian, … saya sendiri bukanlah penganut faham ajaran para sufi tentang rahasia huruf yang mereka kemukakan. Akan tetapi saya hanyalah orang yang mencoba mengerti methode yang di sampaikan sebagai pendekatan ilmu, … agar sang murid mudah memahami dalam arti hakikat. Bagi saya hal itu sah saja, karena di dalam memberikan pengertian arti tersembunyi sangatlah sulit, sehingga mereka mempunyai cara yang indah untuk memudahkan dalam memberikan arti rahasia ketuhanan dengan sederhana. Hal ini saya ungkapkan agar para pengamat tidaklah mencurigai ajaran para sufi ini.
Mari kita fahami rahasia huruf ini dengan pengertian kita sekarang…;.
Huruf adalah sebuah rumus yang pada mulanya tidak memiliki arti apa-apa, … kemudian tersusun menjadi sebuah kata dan susunan kata menjadi sebuah kalimat dari kalimat terkandung sebuah pengertian, … dan pengertian itu bukanlah sebuah kalimat !!
Kalau kita perhatikan sebelum ada kesepakatan manusia mengenai rumusan huruf, huruf adalah sebuah artikulasi yang timbul dari dorongan udara yang terhalang oleh pita suara pada tenggorokan, sehingga menghasilkan bunyi … kata ADUH !! AU !! bukan sebuah kalimat tetapi mengandung sebuah pengertian menunjukkan rasa sakit atau terkejut.
Seandainya rumus-rumus itu tidak ada maka huruf, kata, kalimat pun tidak ada, … akan tetapi walaupun rumus-rumus huruf tidak ada, namun hakikat pengertian dalam diri manusia tetap ada. Anda akan menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu bahasa jiwa, yang tidak berhuruf, tidak bersuara, tidak bergambar. Maka benarlah jika demikian bahwa Alqur’an itu awalnya adalah bahasa wahyu (bahasa Allah) laa shautun wala harfun tidak berupa suara dan bukan berupa huruf yang di-translate kedalam bahasa manusia yaitu bahasa Arab !! Pada saat itu Rasulullah hanya mengerti dengan jelas apa yang telah turun kedalam jiwanya. Bahasa Allah itu berupa ilham / wahyu, menurut kamus bahasa Arab dalam Munzid, ilham itu berarti memasukkan pengertian kedalam jiwa orang itu dengan cepat. Dikehendaki dengan cepat, ialah dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan ke dalam jiwa dalam sekaligus dengan tidak lebih dahulu timbul fikiran dan muqadimat-muqadimatnya, … seperti binatang lebah, ketika menerima wahyu dari Allah, binatang itu tidak mengenal huruf, akan tetapi mereka mampu menangkap ajaran Allah ketika Allah menginstruksi-kan membuat rumah-rumahnya yang indah dan tersusun rapi dan cerdas !
Pengertian itu tidak terdiri dari rangkaian huruf atau suara. seperti perasaan CINTA dan Perasaan RINDU dan perasaan ini tidak ada tertulis huruf C-I-N-T-A, … walaupun anda tidak menggunakan rangkaian huruf dan suara mengapa anda memahami rindu dan cinta itu, … akhirnya anda menterjemahkan kedalam bahasa manusia menjadi aku rindu, aku cinta …. Keadaan ini sangat jelas dan tidak bisa bercampur dengan perasaan lainnya. Cinta itu sangat jelas tempatnya bahkan anda mampu menceritakan dengan bahasa yang lugas. Inilah rahasia firman Allah yang akan diungkapkan oleh ulama sufi dalam bahasa yang indah dan dimengerti oleh murid-muridnya.
Selanjutnya setelah anda mengerti akan uraian saya diatas maka marilah kita membahas maksud pertanyaan saudara mengenai rahasia huruf dalam Alqur’an.
Alquran mengandung 6666 ayat, terhimpun dalam AL FATIHAH dan Al fatihah pula terhimpun dalam BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM dan bismillahirrahman nirrahim terhimpun dalam Alif, sedangkan ALIF terhimpun dalam BA’ dan pada Ba’ terhimpun pada titiknya. Pada titik inilah awal mula semua kejadian bentuk huruf….
Hampir mudah sekarang kita memahami maksud rumusan diatas, karena kita tahu bahwa Al qur’an itu adalah firman Allah mengandung seluruh perintah dan larangannya, tata hukum dan sejarah bangsa-bangsa manusia, … pada seluruh rangkaian firman sebanyak 30 juz itu ternyata terangkum dalam ummul qur’an (Al fatihah).
Pada ummul qur’an menyimpulkan inti ajaran Alquran :
Tentang masalah ketuhanan yaitu sifat af’al dan Dzat Allah…Dialah Allah yang memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia Dia lah tempat segalanya bergantung Karena Dia adalah penguasa alam semesta Kepada-Nya manusia memohon pertolongan dan petunjuk Demikianlah kesimpulan maksud ummul Qur’an, yaitu berserah dan menerima Allah serta bersandar kepada yang Maha menguasai alam dan diri manusia.
Berarti dari rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf ba’ (dalam tata bahasa Arab sebagai ba’ sababiyah), artinya semua yang ada berasal dari huruf ba’ dengan sebab ismi (nama). Kalau di pisah bi- ismi- Allah (bismillah) semua yang ada karena sebab adanya Asma, pada Asma terdapat yang memiliki Asma yaitu Dzat, ini terangkum dalam arti titik, karena titik baru bersifat Kun (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu. Karena kun-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari titik-titik yang beraturan menjadi garis, garis menjadi bentuk atau wujud. Sedangkan dzat tidak berupa titik karena titik masih merupakan sifat dari pada DZAT !! artinya Kun Allah bukanlah DZAT, karena Kun (kalam / wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, bukan Dzat itu sendiri, … sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan, pada titik ini terkandung ide-ide yang akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud para kaum sufi sebagai Nur Muhammad (cahaya terpuji), karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat, dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya. Hal ini juga terurai dalam filsafat yang menunjukkan arti hidup, diurai dalam makna yang berbeda, akan tetapi mempunyai kandungan pengertian yang hampir mirip dengan uraian saya diatas.
Seorang guru besar mengajarkan kepada anaknya hal berikut :
Ambilkan aku buah pohon itu disana itu
Sang murid menjawab, Ini dia yang mulia ….
Belah dua-lah itu.
Sudah terbelah, yang mulia
Apakah yang kamu lihat ?
Saya melihat biji yang amat kecil
Belah dua-lah salah satu dari padanya
Dia sudah terbelah, yang mulia
Apakah yang kamu lihat didalamnya ?
Tidak ada sesuatu apapun, yang mulia
Sang guru berkata :
Yang halus ialah unsur hidup
Yang tak tampak olehmu
Dari yang halus itulah sebenar yang ada
Yang dari padanya sekalian ini terjadi
Itulah hakikat yang sejati,
Itulah hidup
Itulah kamu ……
Dari sebuah biji, terangkum ide-ide yang akan terjadi, … nanti akan ada sebuah akar yang menjulur, daun-daun yang hijau, batang yang kokoh serta buahnya yang ranum. Dan itu terangkum dalam sesuatu yang tak terlihat, yaitu hakikat hidup
Syekh An Nafiri menguraikan masalah huruf ini dalam kitab Raaitullah (Aku telah Melihat Allah). Beliau dalam pembahasan masalah hakikat juga menggunakan ‘huruf’ sebagai lambang segala sesuatu tercipta untuk mengungkapkan bahwa dzat itu bukanlah sebuah apa yang bisa digambarkan, sebab segala sesuatu yang masih bisa digambarkan disebut dengan huruf.
Huruf dirangkai menjadi perkataan, dari perkataan menjadi pendapatan, pendapatan bersama dengan perkataan akan menjadikan bilangan. Pendapatan disatukan dengan bilangan perkataan, dan bilangan perkataaan disatukan dengan bilangan pendapatan menimbulkan kekuatan magis, dan atas dasar hukum peringatan hal yang demikian adalah masuk dalam kekufuran. Hukum bilangan kata adalah hukum bantah-membantah (sengketa) yang satu berlawanan dengan yang lain, hal mana membawa kepada kepiluan dan kecemasan, hal yang demikian adalah kemustahilan belaka dan menjadikan ketegangan dan keguncangan.
Asma (nama-nama) dan sifat-sifat dan Af’al (perbuatan-perbuatan) adalah hijab belaka atas Dzat ilahiat. Karena sesungguhnya Dzat ilahiat itu tidak dapat menerima pembatas. Dzat ilahiyat itu berada pada tingkat ketinggian, sedangkan pelepasan (penanggalan tajrid) dan Asma dan Ilahiyat adalah urut-urutan yang menurun. Asma dengan Dzat Asmanya berdiri tanpa perbuatan, Asma dapat berbuat hanya dikarenakan Dzat Allah semata…dan sesungguhnya persoalannya berkisar bagaikan perkakas dan alat-alat dan huruf di dalam surga adalah merupakan alat-alat dan perkakas…..
Kesimpulan dari semua keterangan diatas adalah:
Para sufi ingin memudahkan dalam pencaharian Tuhannya melalui firman dan ciptaannya….
Secara berurutan terurai sebagai berikut …
Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat kauniyah), dan
Alqur’an adalah ayat-ayat kauliyah …
Semua alam semesta tergelar atas Asma Allah (bismillah)
Asma terkandung kehendak …
Kehendak terkandung dalam sifat…
Sifat terkandung dalam Af’al
Af’al terkandung pada Dzat
Semua itu adalah hijab, karena asma, sifat, af’al bukanlah dzat itu sendiri … itulah yang dimaksud para sufi bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF, dan merupakan hijab, … dan Dzat berada dibalik TITIK … dzat tidak bisa digambarkan oleh sesuatu, … untuk mengetahui Dzat Allah harus menyingkirkan huruf dan titik, karena itu adalah hijab !!
Demikian semoga Allah membuka hati kita amin


Ada menyeruak perhatian yang begitu besar terhadap kekuatan membaca Al-Qur'an, dan yang terlansir di dalam Al-Qur'an, dan pengajaran Rasulullah. Dan sampai beberapa waktu yang belum lama ini, belum diketahui bagaimana mengetahui dampak Al-Qur'an tersebut kepada manusia. Dan apakah dampak ini berupa dampak biologis ataukah dampak kejiwaan, atakah malah keduanya, biologis dan kejiwaan.

Maka, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami memulai sebuah penelitian tentang Al-Qur'an dalam pengulangan-pengulangan "Akbar" di kota Panama wilayah Florida. Dan tujuan pertama penelitian ini adalah menemukan dampak yang terjadi pada organ tubuh manusia dan melakukan pengukuran jika memungkinkan. 

Penelitian ini menggunakan seperangkat peralatan elektronik dengan ditambah komputer untuk mengukur gejala-gejala perubahan fisiologis pada responden selama mereka mendengarkan bacaan Al-Qur'an. 

Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap sejumlah kelompok manusia:
1. Muslimin yang bisa berbahasa Arab.
2. Muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab
3. Non-Islam yang tidak bisa berbahasa Arab.

Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris.

Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur'an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara sprontanitas. Dan penjelasan hasil penelitian ini aku presentasikan pada sebuah muktamar tahunan ke-17 di Univ. Kedokteran Islam di Amerika bagian utara yang diadakan di kota Sant Louis Wilayah Mizore, Agustus 1984. 

Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Qur'an yang kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan kepada para pekerja: Pekerja pertama adalah suara beberapa ayat Al-Qur'an dalam Bahasa Arab. Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa memahami Bahasa Arab atau tidak memahaminya, dan juga kepada siapapun (random). Adapun pekerja kedua adalah makna sepenggal Ayat Al-Qur'an yang sudah dibacakan sebelumnya, sampai walaupun penggalan singkat makna ayat tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dalam Bahasa Arabnya. 

Adapun Tahapan kedua adalah penelitian kami pada pengulangan kata "Akbar" untuk membandingkan apakah terdapat dampak Al-Qur'an terhadap perubahan-perubahan fisiologis akibat bacaan Al-Qur'an, dan bukan karena hal-hal lain selain Al-Qur'an semisal suara atau lirik bacaan Al-Qur'an atau karena pengetahun responden bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya adalah bagian dari kitab suci atau pun yang lainnya. 

Dan tujuan penelitian komparasional ini adalah untuk membuktikan asumsi yang menyatakan bahwa "Kata-kata dalam Al-Qur'an itu sendiri memiliki pengaruh fisiologis hanya bila didengar oleh orang yang memahami Al-Qur'an . Dan penelitian ini semakin menambah jelas dan rincinya hasil penelitian tersebut. 


Peralatan


Peralatan yang digunakan adalah perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan syaraf yang ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical Data Exuizin) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ. Boston dan Perusahaan Dafikon di Boston. Perangkat ini mengevaluasi respon-respon perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan melalui salah satu dari dua hal: (i) Perubahan gerak nafas secara langsung melalui komputer, dan (ii) Pengawasan melalui alat evaluasi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh. Perangkat ini sangat lengkap dan menambah semakin menguatkan hasil validitas hasil evaluasi. Subsekuen:

1. Program komputer yang mengandung pengaturan pernafasan dan monitoring perubahan fisiologis dan printer. 

2. Komputer Apple 2, yaitu dengan dua floppy disk, layar monitor dan printer. 

3. Perangkat monitoring elektronik yang terdiri atas 4 chanel: 2 canel untuk mengevaluasi elektrisitas listrik dalam otot yang diterjemahkan ke dalam respon-respon gerak syaraf otot; satu chanel untuk memonitor arus balik listrik yang ke kulit; dan satu chanel untuk memonitor besarnya peredaran darah dalam kulit dan banyaknya detak jantung dan suhu badan. 

Berdasarkan elektrisitas listrik dalam otot-otot, maka ia semakin bertambah yang menyebabkan bertambahnya cengkeraman otot. Dan untuk memonitor perubahan-perubahan ini menggunakan kabel listrik yang dipasang di salah satu ujung jari tangan. 

Adapun monitoring volume darah yang mengalir pada kulit sekaligus memonitor suhu badan, maka hal itu ditunjukkan dengan melebar atau mengecilnya pori-pori kulit. Untuk hal ini, menggunakan kabel listrik yang menyambung di sekitar salah satu jari tangan. Dan tanda perubahan-perubahan volume darah yang mengalir pada kulit terlihat jelas pada layar monitoryang menunjukkan adanya penambahan cepat pada jantung. Dan bersamaan dengan pertambahan ketegangan, pori-pori mengecil, maka mengecil pulalah darah yag mengalir pada kulit, dan suhu badan, dan detak jantung. 

Metode dan Keadaan yang digunakan: Percobaan dilakukan selama 210 kali kepada 5 responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan yang berusia antara 40 tahun dan 17 tahun, dan usia pertengahan 22 tahun. 

Dan setiap responden tersebut adalah non-muslim dan tidak memahami bahasa Arab. Dan percobaan ini sudah dilakukan selama 42 kesempatan, dimana setiap kesempatannya selama 5 kali, sehingga jumlah keseluruhannya 210 percobaan. Dan dibacakan kepada responden kalimat Al-Qur'an dalam bahasa Arab selama 85 kali, dan 85 kali juga berupa kalimat berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan sungguh adanya kejutan/shock pada bacaan-bacaan ini: Bacaan berbahasa Arab (bukan Al-Qur'an) disejajarkan dengan bacaan Al-Qur'an dalam lirik membacanya, melafadzkannya di depan telingga, dan responden tidak mendengar satu ayat Al-Qur'an selama 40 uji-coba. Dan selama diam tersebut, responden ditempatkan dengan posisi duduk santai dan terpejam. Dan posisi seperti ini pulalah yang diterapkan terhadap 170 uji-coba bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. 

Dan ujicoba menggunakan bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an seperti obat yang tidak manjur dalam bentuk mirip seperti Al-Qur'an, padahal mereka tidak bisa membedakan mana yang bacaan Al-Qur'an dan mana yang bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan tujuannya adalah utuk mengetahui apakah bacaan Al-Qur'an bisa berdampak fisiologis kepada orang yang tidak bisa memahami maknanya. Apabila dampak ini ada (terlihat), maka berarti benar terbukti dan dampak tidak ada pada bacaan berbahasa Arab yang dibaca murottal (seperti bacaan Imam Shalat) pada telinga responden. 

Adapun percobaan yang belum diperdengarkan satu ayat Al-Qur'an kepada responden, maka tujuannya adalah untuk mengetahui dampak fisiologis sebagai akibat dari letak/posisi tubuh yang rileks (dengan duduk santai dan mata terpejam). 

Dan sungguh telah kelihatan dengan sangat jelas sejak percobaan pertama bahwasannya posisi duduk dan diam serta tidak mendegarkan satu ayat pun, maka ia tidak mengalami perubahan ketegangan apapun. Oleh karena itu, percobaan diringkas pada tahapan terakhir pada penelitian perbandingan terhadap pengaruh bacaan Al-Qur'an dan bacaan bahasa Arab yang dibaca murottal seperti Al-Qur'an terhadap tubuh. 

Dan metode pengujiannya adalah dengan melakukan selang-seling bacaan: dibacakan satu bacaan Al-Qur'an, kemudian bacaan vahasa Arab, kemudian Al-Qur'an dan seterusnya atau sebaliknya secara terus menerus. 

Dan para responden tahu bahwa bacaan yang didengarnya adalah dua macam: Al-Qur'an dan bukan Al-Qur'an, akan tetapi mereka tidak mampu membedakan antara keduanya, mana yang Al-Qur'an dan mana yang bukan. 

Adapun metode monitoring pada setiap percobaan penelitian ini, maka hanya mencukupkan dengan satu chanel yaitu chanel monitoring elektrisitas listrik pada otot-otot, yaitu dengan perangkat Midax sebagaimana kami sebutkan di atas. Alat ini membantu menyampaikan listrik yang ada di dahi. 

Dan petunjuk yang sudah dimonitor dan di catat selama percobaan ini mengadung energi listrik skala pertengahan pada otot dibandingkan dengan kadar fluktuasi listrik pada waktu selama percobaan. Dan sepanjang otot untuk mengetahui dan membandingkan persentase energi listrik pada akhir setiap percobaan jika dibandingkan keadaan pada awal percobaan. Dan semua monitoring sudah dideteksi dan dicatat di dalam komputer. Dan sebab kami mengutamakan metode ini untuk memonitor adalah karena perangkat ini bisa meng-output angka-angka secara rinci yang cocok untuk studi banding, evaluasi dan akuntabel.. 

Pada satu ayat percobaan, dan satu kelompok percobaan perbandingan lainnya mengandung makna adanya hasil yang positif untuk satu jenis cara yang paling kecil sampai sekecil-kecilnya energi listrik bagi otot. Sebab hal ini merupakan indikator bagusnya kadar fluktuasi ketegangan syaraf, dibandingkan dengan berbagai jenis cara yang digunakan responden tersebut ketika duduk. Hasil Penelitian 

Ada hasil positif 65% percobaan bacaan Al-Qur'an. Dan hal ini menunjukkan bahwa energi listrik yang ada pada otot lebih banyak turun pada percobaan ini. Hal ini ditunjukkan dengan dampak ketegangan syaraf yang terbaca pada monitor, dimana ada dampak hanya 33 % pada responden yang diberi bacaan selain Al-Qur'an. 

Pada sejumlah responden, mungkin akan terjadi hasil yang terulang sama, seperti hasil pengujian terhadap mendengar bacaan Al-Qur'an. Oleh karena itu, dilakukan ujicoba dengan diacak dalam memperdengarkannya (antara Al-Qur'an dan bacaan Arab) sehingga diperoleh data atau kesimpulan yang valid. 

Pembahasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan Sungguh sudah terlihat jelas hasil-hasil awal penelitian tentang dampak Al-Qur'an pada penelitian terdahulu bahwasanya Al-Qur`an memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf. dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan suhu badan. 

Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya. Jadi, ditemukan sejumlah kemungkinan yang tak berujung ( tidak diketahui sebab dan musababnya) terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh bacaan Al-Qur`an yang didengarkannya. 

Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya ketegangan-ketegangan saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang dimungkinkan terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon gerakan antara saraf otak dan otot. Oleh karena itu pada keadaan ini pengaruh Al-Qur`an terhadap ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya. Dan hal ini sesuai dengan keadaan penyakit tumor otak atau kanker otak. 

Juga, hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat Al-Qur`an itu sendiri memeliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan organ tubuh secara langsung, apalagi apabila disertai dengan mengetahui maknanya. Dan perlu untuk disebutkan disini bahwasanya hasil-hasil penelitian yang disebutkan diatas adalah masih terbatas dan dengan responden yang juga terbatas. 



Dalam kitab suci Al-Quran banyak terkandung rahasia-rahasia yang harus dipikirkan oleh umat manusia. Memang, beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa manusia diminta untuk menggunakan akal fikirannya untuk memikirkan arti dan kandungan ayat-ayat Allah, baik yang implisit maupun eksplisit. Salah satunya, yang baru diketahui manusia sekarang adalah rahasia angka dalam Al-Quran. Misalnya, sebuah angka dari sekian banyak dan paling sering muncul di dalam Al-Quran adalah angka 19. Angka 19 itu didapat dari berbagai perhitungan, salah satunya adalah jumlah dari bacaan basmalah yang berjumlah 19 huruf. Selain jumlah huruf bacaan basmalah yang 19, jumlah seluruh huruf dalam Alquran adalah 330733, yang bila dibagi dengan bilangan 19 akan ditemukan angka 17407 x 19.

Tengok juga jumlah surat dalam Alquran, sebanyak 114. Angka 114 itu bila dipertemukan dengan 19 akan diperoleh hitungan 6 x 19 = 114. ”Bahasa matematikanya kita sebut ’nx19’. Mungkin itulah yang dimaksud dalam Alquran surat Al-Muddats-tsir, ke 74 ayat 30; ”Dan di atasnya ada sembilan belas.”

Jumlah rakaat salat selama setahun dengan jumlah ayat dalam Alquran. Bila dihitung, jumlah rakaat salat wajib (5 waktu) dalam 1 tahun qomariah adalah 6018 rakaat, ditambah 319 rakaat salat tarawih – witir di 29 hari Ramadan, dan 4 rakaat salat Id (Fitri & Qurban), maka ditemukan angka 6341. Subhanallah, angka ini sama dengan jumlah ayat dalam Alquran, minus 7 ayat Al Fatihah, yakni 6341.

Tidak hanya angka ajaib (angka 19), tapi ditunjukkan pula tentang putaran atau sudut yang dibuat saat melakukan shalat. Bukti ini dikenal dengan bentuk transformasi shalat. Salah satunya, salat gerhana berhubungan dengan terjadinya gerhana baik matahari maupun bulan. Dalam shalat gerhana ada dua kali rukuk, setiap ruku’ dianggap bersudut 90 derajat. Jika dijumlah maka sudutnya menjadi 180 derajat. Dalam matematika ini membentuk garis lurus. Logikanya, jika dalam tiap kali kita melakukan ruku itu membentuk 90 derajat, maka dalam tiap satu raka’at itu kita membentuk 360 derajat, sebagaimana bumi berputar yang menandakan sebagai sebuah proses kehidupan. Ternyata, ratusan tahun kemudian para ahli baru menemukan bahwa gerhana pun terjadi akibat posisi bulan, bumi dan matahari yang berada pada satu garis lurus.

Contoh lain, bacaan Allahu Akbar yang diucapkan pada shalat Tarawih dan Witir dengan hari Ramadhan 29 ditambah shalat Ied, akan didapat jumlah 1.786. Angka itu kalau dibagi 19, didapat 94. Adapun angka 94 merupakan jumlah kalimat Allahu Akbar dalam shalat lima waktu; Subuh 11 kali, Dzuhur 22 kali, Ashar 22 kali, Maghrib 17 kali, dan Isya 22 kali.

Sekarang kalau shalat lima waktu kita transformasikan ke bentuk roda gigi, maka gigi tersedikit untuk bumi adalah 12. Angka 12 ini diperoleh dari kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 2.3.4 yang tak lain adalah 12. Kemudian, bila dijabarkan satu per satu ; shalat Subuh punya roda gigi berjumlah 6 (dari 12 dibagi 2 rakaat). Shalat Dzuhur 3 kali (12 dibagi 4), Ashar 3 kali, Maghrib 4 kali (12 dibagi 3) dan Isya 3 kali. “Yang menarik, gigi shalat ini jumlahnya 6-3-3-4-3 atau 19. Itu sama dengan kalimat Bismilahirahmanirrahim yang berjumlah 19 huruf. Luar biasa, bukan?


Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan manfaat. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah, serta dilakukan secara istikamah. 

Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba, masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat.

Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah SAW dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria itu, "Sahabatku, engkau tadi belum shalat!"

Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah SAW. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalat dengan sangat cepat. Rasulullah SAW tersenyum melihat "gaya" shalat seperti itu.

Setelah melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah SAW. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu, "Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi belum shalat."

Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang hati ia menuruti perintah Rasulullah SAW. Tentunya dengan gaya shalat yang sama. 

Namun seperti "biasanya", Rasulullah SAW menyuruh orang itu mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi. Karena itu, ajarilah aku!"

"Sahabatku," kata Rasulullah SAW dengan tersenyum, "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran yang engkau pandang paling mudah. Lalu, rukuklah dengan tenang (thuma'ninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu." 

Kisah dari Mahmud bin Rabi' Al Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya ini memberikan gambaran bahwa shalat tidak cukup sekadar "benar" gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumaninah, tenang, dan khusyuk. 

Kekhusukan ruhani akan sulit tercapai, bila fisiknya tidak khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru. Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna, dan jalinan komunikasi dengan Allah menjadi kurang optimal. Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah perbuatan keji dan munkar akan kehilangan makna. Karena itu, sangat beralasan bila Rasulullah SAW mengganggap "tidak shalat" orang yang melakukan shalat dengan cepat (tidak tumaninah).

Hikmah gerakan shalat
Sebelum menyentuh makna bacaan shalat yang luar biasa, termasuk juga aspek "olah rohani" yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau "jalinan komunikasi" antara hamba dengan Tuhannya, secara fisik shalat pun mengandung banyak keajaiban. 

Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah serta istikamah (konsisten dilakukan).

imageDalam buku Mukjizat Gerakan ShalatMadyo Wratsongko MBA. mengungkapkan bahwa gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).

Kita dapat menganalisis kebenaran sabda Rasulullah SAW dalam kisah di awal. "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah."

Saat takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk. 

Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maknanya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga. 

"Rukuklah dengan tenang (tumaninah)." Ketika rukuk, Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari dari Sa'ad bin Abi Waqqash). Apa maknanya? Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud. 

"Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak." Apa maknanya? Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba. 

"Selepas itu, sujudlah dengan tenang." Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi. 

"Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang." Apa maknanya? Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah!

Masih ada gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki segudang keutamaan, termasuk keutamaan wudhu. Semua ini memperlihatkan bahwa shalat adalah anugerah terindah dari Allah bagi hamba beriman. Wallaahu a'lam. (RioL )


Dr. Bahar Azwar, SpB-Onk, seorang dokter spesialis bedah-onkologi ( bedah tumor ) lulusan FK UI dalam bukunya “ Ketika Dokter Memaknai Sholat “ mampu menjabarkan makna gerakan sholat. Bagaimana sebenarnya manfaat sholat dan gerakan-gerakannya secara medis?
Selama ini sholat yang kita lakukan lima kali sehari, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi kehidupan kita. Mulai dari berwudlu ( bersuci ), gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa hebatnya baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang sedikit dari kita yang memahaminya. Berikut rangkaian dan manfaat kesehatan dari rukun Islam yang kedua ini.
Manfaat Wudlu Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori ) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan.
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit. Kalu kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman.
Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-20, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu. Luar Biasa!!
Keutamaan Berkumur Berkumur-kumur dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut.
Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.
Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah.
Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita.
Manfaat Kesehatan Sholat Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang. Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah adlat pernapasan
Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung. Susunan ini didukung oleh dua jenis otot yaitu yang menjauhkan lengan dari dada (abductor) dan mendekatkannya (adductor).
Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar.
Dengan ruku’, memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher. Ruku’ juga mengempiskan pernapasan. Pelurusan tulang belakang pada saat ruku’ berarti mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku’ adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostat. Pelurusan tulang belakang akan mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanan kandung kemih oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan kemih.
Getah bening (limfe) fungsi utamanya adalah menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah.
Sujud Mencegah Wasir Sujud mengalirkan getah bening dari tungkai perut dan dada ke leher karena lebih tinggi. Dan meletakkan tangan sejajar dengan bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher. Selain itu, sujud melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud.
Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki jadi tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki mulai dari mata kaki sehingga pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita.
Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung.
Manfaat Sholat Malam Malam hari biasanya dingin dan lembab. Kalau ditanya, paling enak tidur di waktu tersebut. Banyak lemak jenuh yang melapisi saraf kita hingga menjadi beku. Kalau tidak segera digerakkan, sistem pemanas tubuh tidak aktif, saraf menjadi kaku, bahkan kolesterol dan asam urat merubah menjadi pengapuran.
Tidur di kasur yang empuk akan menyebabkan urat syaraf yang mengatur tekanan ke bola mata tidak mendapat tekanan yang cukup untuk memulihkan posisi saraf mata kita.
Jadi sholat malam itu lebih baik daripada tidur. Kebanyakan tidur malah menjadi penyakit. Bukan lamanya masa tidur yang diperlukan oleh tubuh kita melainkan kualitas tidur. Dengan sholat malam, kita akan mengendalikan urat tidur kita.
Sholat Lebih Canggih dari Yoga “Apakah pendapatmu sekiranya terdapat sebuah sungai di hadapan pintu rumah salah seorang di antara kamu dan dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali. Apakah masih terdapat kotoran pada badannya?”. Para sahabat menjawab : “Sudah pasti tidak terdapat sedikit pun kotoran pada badannya”. Lalu beliau bersabda : “Begitulah perumpamaan sholat lima waktu. Allah menghapus segala keselahan mereka”. (H.R Abu Hurairah r.a).
Jika manfaat gerakan sholat kita betul, maka sangat luar biasa manfaatnya dan lebih canggih daripada yoga. Sangat disayangkan tidak ada universitas yang berani atau sengaja mengembangkan teknik gerakan sholat ini secara ilmiah.
Belum lagi manajemen yang terkandung dalam bacaan sholat. Seperti doa iftitah yang berarti mission statement (dalam manajemen strategi). Sedangkan makna bacaan Alfatihah yang kita baca berulang sampai 17 kali adalah objective statement. Tujuan hidup mana yang lebih canggih dibandingkan tujuah hidup di jalan yang lurus, yaitu jalan yang penuh kebaikan seperti diperoleh para orang-orang shaleh seperti nabi dan rasul?
Dr. Gustafe le Bond mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang paling sepadan dengan penemuan-penemuan ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan etika sains harus didukung dengan kekuatan iman. Semoga sholat kita makin terasa manfaatnya.


Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan shalat, sejak itulah ia mulai menelisik makna dan manfaatnya. Sebab shalat diturunkan untuk menyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan manusia. Setelah sekian tahun menjalankan shalat, sampai di mana pemahaman kita mengenainya?
TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: I’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar‑dalam.
PACU KECERDASAN
Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah‑rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi‑tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.
Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam‑diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.
PERINDAH POSTUR
Gerakan‑gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching). Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saatsujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
MUDAHKAN PERSALINAN
Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot‑otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ‑organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
PERBAIKI KESUBURAN
Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot‑otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.
Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
AWET MUDA
Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel‑sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada ke kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah pen tingnya, gerakan ini menghin darkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya